PERAN MUSIK DALAM PUJIAN PENYEMBAHAN 2 Tawarikh 7:4-10



            Dalam ibadah Pentahbisan Bait Allah yang telah didirikan oleh Salomo dibuat suatu perayaan yang penuh sukacita dan kemeriahan. Ada kelompok orang Lewi  yang telah siap dengan alat-alat musik untuk memulikan Tuhan, yaitu alat-alat musik yang dibuat raja Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN.
            Sebagai seorang yang sangat dekat dengan Tuhannya dan sering bernyanyi dan bermazmur bagi Tuhan, Daud banyak menggubah lagu dan menciptakan alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi pujian dan nyanyian syukur bagi Tuhan. Daud menyadari bahwa Tuhan adalah Pribadi yang layak dipuji dan disembah oleh umat-Nya dan untuk dapat menaikkan pujian yang penuh pengagungan dan penuh sorak-sorai diperlukan alat-alat musik untuk mengiringi setiap nyanyian pengagungan dan nyanyian syukur bagi Tuhan.
            Jika kita membaca kitab Mazmur, kita mendapati bahwa sebagian besar mazmur dinyanyikan dengan berbagai macam alat musik yang ada, karena dengan iringan musik akan menambah keindahan lagu yang dinyanyikan dan juga memberikan semarak dan sukacita bagi menyanyikan dan para pendengarnya.
            Di masa sekarang ini, kita pun dapat menikmati iringan musik yang indah dalam setiap ibadah yang dilakukan setiap minggu di rumah Tuhan. Alunan musik yang digunakan untuk mengiringi pujian penyembahan itu amat penting dalam ibadah, itu sebabnya para pelayan musik perlu mempersiapkan diri dengan baik sehingga permainan musik mereka dapat menghantar jemaat dalam memuji dan menyembah Tuhan.






RH Selasa, 20 Agustus 2019

BERDOA BAGI BANGSA DAN NEGARA
Roma 13:1-5

            Dalam nasihat yang diberikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma salah satu di antaranya adalah mengenai bentuk kepatuhan dan penghormatan serta dukungan kepada pemerintah yang ada. Dalam hal ini termasuk tanggung jawab orang percaya sebagai warga negara yang baik untuk mendoakan bangsa dan negara di mana kita berada.
            Saat kita sebagai warga negara Indonesia berdoa dan berusaha untuk kesejahteraan bangsa dan negara kita, maka hal itu sesungguhnya secara tidak langsung kita juga sedang mendoakan dan mengupayakan bagi kesejateraan diri kita yang juga termasuk sebagai warga negara Indonesia (Yeremia 29:7). Dalam hal ini kita bisa berdoa untuk pemerintahan yang ada, berdoa untuk perekonomian bangsa, untuk pembangunan, untuk pembentukan karakter bangsa dan membangun pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dan sehat.
            Seringkali banyak umat Tuhan lebih memilih untuk mengambil sikap pasif dan berdiam diri, tanpa melakukan sesuatu bagi bangsa dan negaranya, namun dari nasihat Paulus, kita justru diminta untuk secara aktif berupaya menunjukkan dukungan kita terhadap pemerintah dan bangsa negara di mana kita berada.
            Titus yang menjadi anak rohani Paulus juga ikut menekankan tanggung jawab orang percaya sebagai warga negara yang baik untuk tunduk dan mendukung pemerintah serta mendoakan bangsa dan negara di mana kita ada (Titus 3:1). Mulailah berdoa untuk bangsa dan negara kita agar anungerah Tuhan dilimpahkan, dan kitapun akan menikmati hal itu sebagai bagian dari warga negara Indonesia.






Komentar