Dalam ibadah Pentahbisan Bait Allah
yang telah didirikan oleh Salomo dibuat suatu perayaan yang penuh sukacita dan
kemeriahan. Ada kelompok orang Lewi yang
telah siap dengan alat-alat musik untuk memulikan Tuhan, yaitu alat-alat musik
yang dibuat raja Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN.
Sebagai
seorang yang sangat dekat dengan Tuhannya dan sering bernyanyi dan bermazmur
bagi Tuhan, Daud banyak menggubah lagu dan menciptakan alat-alat musik yang
digunakan untuk mengiringi pujian dan nyanyian syukur bagi Tuhan. Daud
menyadari bahwa Tuhan adalah Pribadi yang layak dipuji dan disembah oleh
umat-Nya dan untuk dapat menaikkan pujian yang penuh pengagungan dan penuh
sorak-sorai diperlukan alat-alat musik untuk mengiringi setiap nyanyian
pengagungan dan nyanyian syukur bagi Tuhan.
Jika
kita membaca kitab Mazmur, kita mendapati bahwa sebagian besar mazmur
dinyanyikan dengan berbagai macam alat musik yang ada, karena dengan iringan
musik akan menambah keindahan lagu yang dinyanyikan dan juga memberikan semarak
dan sukacita bagi menyanyikan dan para pendengarnya.
Di
masa sekarang ini, kita pun dapat menikmati iringan musik yang indah dalam
setiap ibadah yang dilakukan setiap minggu di rumah Tuhan. Alunan musik yang
digunakan untuk mengiringi pujian penyembahan itu amat penting dalam ibadah,
itu sebabnya para pelayan musik perlu mempersiapkan diri dengan baik sehingga
permainan musik mereka dapat menghantar jemaat dalam memuji dan menyembah
Tuhan.
RH Selasa, 20
Agustus 2019
BERDOA BAGI BANGSA DAN NEGARA
Roma 13:1-5
Dalam
nasihat yang diberikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma salah satu di
antaranya adalah mengenai bentuk kepatuhan dan penghormatan serta dukungan
kepada pemerintah yang ada. Dalam hal ini termasuk tanggung jawab orang percaya
sebagai warga negara yang baik untuk mendoakan bangsa dan negara di mana kita
berada.
Saat
kita sebagai warga negara Indonesia berdoa dan berusaha untuk kesejahteraan
bangsa dan negara kita, maka hal itu sesungguhnya secara tidak langsung kita
juga sedang mendoakan dan mengupayakan bagi kesejateraan diri kita yang juga
termasuk sebagai warga negara Indonesia (Yeremia 29:7). Dalam hal ini kita bisa
berdoa untuk pemerintahan yang ada, berdoa untuk perekonomian bangsa, untuk
pembangunan, untuk pembentukan karakter bangsa dan membangun pondasi kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik dan sehat.
Seringkali
banyak umat Tuhan lebih memilih untuk mengambil sikap pasif dan berdiam diri,
tanpa melakukan sesuatu bagi bangsa dan negaranya, namun dari nasihat Paulus,
kita justru diminta untuk secara aktif berupaya menunjukkan dukungan kita
terhadap pemerintah dan bangsa negara di mana kita berada.
Titus
yang menjadi anak rohani Paulus juga ikut menekankan tanggung jawab orang
percaya sebagai warga negara yang baik untuk tunduk dan mendukung pemerintah
serta mendoakan bangsa dan negara di mana kita ada (Titus 3:1). Mulailah berdoa
untuk bangsa dan negara kita agar anungerah Tuhan dilimpahkan, dan kitapun akan
menikmati hal itu sebagai bagian dari warga negara Indonesia.
Komentar
Posting Komentar